Cara Membuat Pondasi Bangunan Sederhana

Cara Membuat Pondasi Bangunan Sederhana

Cara Membuat Pondasi Bangunan Sederhana – Pondasi rumah adalah hal yang paling penting dalam membuat bangunan, Sebab pondasi merupakan dasar yang menopang tegaknya sebuah rumah atau gedung. Pondasi yang kuat dan terencana dengan baik dalam membuatnya, akan berdampak pada kekuatan rumah, sehingga rumah awet, dinding tidak retak, lantai keramik tidak retak, dan mengurangi resiko rumah roboh.kalau pondasinya kurang kokoh maka bangunanya juga kurang kokoh.

Sebagai hal yang terpenting di butuhkan juga material bahan bangunan yang bagus juga selain itu juga yang terpenting lainya di kondisinkan dengan tekstur tanah yang akan di buat pondasi banguan entah itu rumah atau ruko , gedung dan bangunan lainya.Anda bisa mempercayakan tukang batu yang menurut anda profesional untuk membantu membangun bangunan anda.

Ada 2 macam jenis pondasi rumah yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam pengertianya sebagai berikut :
Gambar Pondasi Dangkal Dengan Sloof
Pondasi Dalam biasnya di gunakan untuk tipe rumah mewah yang bertingkat pondasi dalam juga terbagi dalam beberapa macam, diantaranya pondasi sumuran, pondasi bore pile, pondasi tiang pancang (beton, kayu, dan besi) dan sebagainya
Pondasi Dangkal adalah pondasi yang sangat cocok untuk bangunan sederhana yang biasanya memeliki tekstur tanah yang keras dan padat.Agar dapat menahan beban yang berat pondasi dangkal lebih bagus menggunakan material bangunan seperti batu kali, batu bata, atau batako keras, pondasi pelat setempat (beton) dan pondasi lajur (beton).
Cara Mudah Membuat Pondasi Bangunan Rumah Toko / Ruko Sederhana Dengan Pondasi Dangkal
Melihat denah dan ukuran rumah yang akan dibangun.Hal ini merupakan dasar atau patokan pertama dalam membuat rumah, sebelum melakukan tahap selanjutnya. Meskipun tidak ada denah sebagus yang dibuat oleh seorang arsitek, paling tidak terdapat sketsa yang membentuk sebuah rumah tampak atas.
Membuat bowplank yang berfungsi sebagai patokan atau pedoman dalam pengerjaan pondasi, menentukan titik tengah kolom dan dinding, dan dari bowplankinilah kita dapat menyiku dinding dengan sudut 90°. Membuat bowplank ini harus disesuaikan dengan ukuran denah rumah, ditentukan dengan benar titik kolom setiap ruangan menggunakan paku dan benang.
Pekerjaan selanjutnya adalah menggali pondasi. Kedalaman pondasi untuk rumah sederhana cukup sedalam 40-50 cm, dan lebar sekitar 30-40 cm. Kedalaman ini juga dipengaruhi oleh tekstur tanah, jika tanah bertekstur keras, maka ukuran di atas cukup memadai, namun jika tanah bertekstur remah atau lemut, maka penggalian harus lebih dalam dan terdapat penambahan terucut pada sepanjang garis pondasi pada bagian bawahnya.

Setelah selesai menggali, saatnya memasang pondasi dengan batu kali atau batu bata merah. Penggunaan bahan ini juga disesuaikan dengan ketersediaan material setiap daerah. Jika tidak terdapat batu kali, dapat diganti dengan batu bata merah. Namun saat ini rumah atau perumahan (khususnya di daerah penulis) lebih banyak menggunakan bata merah.
Pemasangan batu bata untuk pondasi harus disesuaikan dengan titik atau benang yang telah ditentukan padabowplank. Biasanya dengan ukuran kedalaman di atas dipasang batu setinggi 4 lapis bata merah.
Teknik memasang batu bata untuk pondasi berbentuk hampir segi tiga, lapisan paling bawah melebar, sedangkan ke atas pasangan satu batu bata (seukuran 20 cm).
Jika telah selesai memasang seluruh bata, maka dilanjutkan dengan memasang besi yang telah dianyam dengan kawat ikat. Masing-masing ujung besi harus dibengkokkan (dihak) dan dikaitkan dengan besi pondasi pelat setempat atau tiang kolom.
Selanjutnya memasang begisting untuk sloof menggunakan papan berukuran 400 cm x 20 cm x 2 cm. Pemasangan harus rapi dan kuat, sehingga tidak rusak atau jebol akibat tekanan adukan cor saat pengecoran sloof.